PENGEMBANGAN MULTIMEDIA POWERPOINT
UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
TOPIK BANGUN RUANG SISWA KELAS VI
SD NEGERI 1 BULUNGKULON
Sekolah Dasar Negeri 2
Bulungkulon, Jekulo, Kudus,
email: hadinur683@yahoo.com
Abstrak.
Pengembangan Multimedia Powerpoint bertujuan sebagai alat bantu guru dan siswa dalam meningkatkan hasil belajar
matematika topik bangun ruang yang dikembangkan model Lee melalui lima tahap,
yaitu analisis kebutuhan, desain produk, development, implementasi dan
implementasi. Karya inovatif ini dibuat dengan menggunakan Powerpoint yang
dikembangkan dengan visual basic
aplication (VBA) dan triggers yang
berisi materi bangun ruang yang disertai animasi, latihan soal, dan evaluasi.
Penggunaan multimedia pembelajaran interaktif powerpoint dalam pembelajaran
matematika topik bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar dan menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan.
Kata Kunci : multimedia
pembelajaran, hasil belajar.
1. Pendahuluan
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang perlu dikuasai dalam upaya
peningkatan sumber daya manusia dan merupakan salah satu bidang studi yang
menduduki peranan penting dalam pendidikan. Pendidikan matematika diharapkan
dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di
kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan
memahami secara ilmiah.
Sebagai guru yang mentransfer pengetahuan kepada siswa harus mampu
melakukan pembaharuan pembelajaran. Salah satu pembaharuan pembelajaran adalah
dengan menggunakan media pembelajaran yang efektif, menarik dan bermakna bagi
siswa. Selain itu, bila media dirancang dan dibuat dengan baik makin baik pula
media itu dalam menjalankan fungsinya sebagai penyalur pesan, untuk topik-topik
tertentu media dapat lebih baik daripada guru dalam menyampaikan pesan.
Media pembelajaran bermanfaat untuk melengkapi dan meningkatkan kualitas
dan proses pembelajaran yang sedang berlangsung, penggunaan media dalam
pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar, meningkatkan aktivitas siswa,
meningkatkan motivasi belajar siswa. Media ajar multimedia dipandang dapat
mengarahkan pengalaman belajar siswa dari abstrak ke konkret, serta menampilkan
stimulus pandang dan dengar sehingga hasil belajar meningkat.
Berdasarkan observasi di SD 1 Bulungkulon, komputer belum dimanfaatkan
sebagai media dalam pembelajaran melalui multimedia. Padahal untuk membuat
multimedia sangat mudah, salah satunya dengan multimedia berbasis powerpoint. Desain
pengembangan multimedia pembelajaran merupakan hal yang sangat penting
dilakukan. Penyajian multimedia pembelajaran seharusnya menarik dan dapat memfasilitasi siswa dalam mengkontruksi pengetahuannya sendiri. Interaktif dibutuhkan agar terjadi komunikasi dua arah yang membantu siswa dalam
belajar.
Salah satu keunggulan
yang dapat digunakan untuk membuat multimedia pembelajaran
interaktif berbasis powerpoint adalah visual basic aplication (VBA) dan
triggres yang dapat dibuat dengan mudah, murah, dan tidak membutuhkan software khusus.
Pembuatan karya pengembangan multimedia pembelajaran interaktif powerpoint ini bertujuan: (1)
mengembangkan media dengan mendesain media pembelajaran matematika dalam bentuk
multimedia interaktif berbasis powerpoint, (2) menguji kelayakan media ajar
multimedia interaktif berbasis powerpoint
yang dibuat melalui penerapan pada mata pelajaran
matematika topik bangun ruang siswa kelas VI SD.
Manfaat teoretis dalam pembuatan pengembangan multimedia pembelajaran
interaktif powerpoint, sebagai
motivasi untuk terus mengembangkan media
pembelajaran alternatif yang mudah, singkat, menyenangkan dan murah sebagai
inovasi dalam dunia pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di
kelas.
Manfaat
praktis dalam penelitian: (1) guru dapat meningkatkan dan memperbaiki sistem
pembelajaran di kelas dan menggunakan multimedia interaktif berbasis powerpoint, (2) siswa mampu meningkatkan
prestasi belajarnya serta dapat lebih mudah menerima materi pelajaran yang
disampaikan dengan media audio visual khususnya multimedia pembelajaran
interaktif berbasis powerpoint.
2.
Kajian Teori
2.1
Efektivitas Pembelajaran Matematika
Menurut Setyo (2012) mengemukakan
bahwa: ”Pembelajaran efektif apabila siswa secara aktif dilibatkan dalam
pengorganisasian dan penentuan informasi. Siswa tidak
pasif menerima pengetahuan yang diberikan guru. Hasil belajar tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa,
tetapi juga meningkatkan keterampilan berfikirsiswa.” Keefektifan pembelajaran yang dimaksud adalah
sejauhmana pembelajaran matematika berhasil menjadikan siswa mencapai tujuan
pembelajaran yang dapat dilihat dari ketuntasan belajar. Agar pelaksanaan
pembelajaran matematika
efektif yang perlu diperhatikan adalah: 1) Konsistensi kegiatan belajar dengan kurikulum dilihat
dari aspek: tujuan, bahan, alat, strategi evaluasi, 2) Keterlaksanaan kegiatan belajar mengajar meliputi: menyajikan alat, sumber dan
perlengkapan belajar, mengkondisikan kegitan belajar mengajar, menggunakan waktu efektif, motivasi belajar, menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikan, mengaktifkan siswa dalam kegiatan
belajar, melaksanakan
komunikasi interaktif kepada siswa, melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar.
Menurut Gagne (dalam Asikin,2009:157)
matematika berasal dari kata Yunani yaitu mathein atau manthenein yang
berarti mempelajari. Matematika merupakan ajaran, pengetahuan abstrak dan
deduktif, dimana kesimpulan tidak ditarik berdasarkan pengalaman keindraan,
tetapi atas kesimpulan yang ditarik dari kaidah-kaidah tertentu melalui
deduksi. Matematika merupakan kreasi pemikiran manusia yang pada intinya
berkait dengan ide-ide, proses-proses dan penalaran.
Bangun ruang
adalah bangun tiga dimensi yang tersusun dari gabungan bangun datar. Bangun
ruang pada dasarnya didapat dari benda-konkret dengan melakukan proses
abstraksi dan idealisasi. Isi (volum)
suatu bejana (bangun ruang berongga) ialah banyaknya takaran yang digunakan
untuk memenuhi bejana (ruangan) yang rongganya dapat diisi dengan zat cair atau
padat. bangun
ruang dan rumusnya yang menjadi
materi kelas VI SD adalah: a) kubus dengan volume sisi × sisi × sisi (
),
(b) balok dengan volume
panjang × lebar × tinggi, (c) prisma segitiga dengan volume luas alas × tinggi, (d) tabung dengan volume
×
×
t. Nilai
adalah 3,14 atau
,
(e) bola dengan volume
×
×
,
(f) kerucut dengan volume
×
×
t ×
,
(g) limas segiempat
volume
× luas alas × tinggi.
2.2
Multimedia Interaktif
Secara
sederhana, multimedia diartikan sebagai lebih
dari satu media berbagai macam kombinasi grafis, teks, suara,
video, dan animasi yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau
isi pelajaran. Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk
yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan jelas. Multimedia berbasis
komputer ini sangat menjanjikan untuk penggunannya dalam bidang pendidikan (Susilana, 2007:127). Pengertian
interaktif terkait dengan komunikasi dua arah atau lebih dari komponen-komponen
komunikasi.
Berdasarkan pengertian multimedia dan interaktif maka
dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif adalah suatu tampilan multimedia
yang dirancang sedemikian rupa dilengkapi dengan alat
pengontrol yang dapat dioperasikan pengguna untuk menginformasikan pesan
dan memiliki interaktifitas kepada pengguna (user).
Seiring
dengan perkembangan jaman, penggunaan multimedia sangat penting, dengan alasan: (1) multimedia
menjadikan kegiatan dinamis dalam penyampaian makna, (2) multimedia
menyediakan lebih banyak teks dengan
menyertakan bunyi, gambar, musik,
animasi, dan video, (3) kelebihan multimedia
menarik minat, karena
gabungan antara pandangan, suara dan gerakan. 4) multimedia
menjadi alat ampuh untuk pengajaran dan
pendidikan serta untuk meraih keunggulan bersaing.
Powerpoint adalah sebuah program
komputer yang didalamnya terdapat animasi yang telah banyak digunakan untuk
menghasilkan animasi yang professional. Di antara program-program animasi,
animasi interaktif, game, presentasi, dan movie. Berdasarkan
hal tersebut, multimedia dalam proses belajar mengajar dapat digunakan dalam
tiga fungsi, yaitu sebagai berikut: (1) multimedia
dapat berfungsi sebagai alat bantu instruksional, (2) multimedia
dapat berfungsi sebagai tutorial interaktif, misalnya dalam simulasi, (3) multimedia dapat berfungsi sebagai sumber petunjuk
belajar, misalnya, multimedia digunakan untuk menyimpan serangkaian slide
mikroskop atau radiograf.
Menurut Sarwana
(2010: 14), pembuatan multimedia dapat
membantu peserta didik mencapai berbagai tujuan yang luas. Lebih lanjut Sarwono (2010: 76) menyatakan bahwa peserta didik bisa mendapat manfaat dari
multimedia yang memuat teks, grafik, gambar, audio, video dan animasi.
2.3
Kelebihan dan Kekurangan Multimedia Interaktif Berbasis Powerpoint
Kelebihan
pembelajaran dengan multimedia interaktif berbasis
powerpoint: (1) membantu siswa memotivasi diri untuk mandiri dan percaya pada
kemampuan sendiri yang dimulai dari belajar kelompok, (2) membantu siswa dalam
menangkap ide-ide pokok menyimpulkan, mendefinisikan, merumuskan dan
berfikir faktual dari sebuah materi
pelajaran sesuai dengan caranya sendiri, (3) meningkatkan daya ingat siswa
dengan terbiasa memahami kata kunci dan merefleksikannya, (4) proses belajar
mengajar menjadi aktif dan menyenangkan, (5) pembelajaran menjadi lebih nyata
karena siswa melihat bentuk langsung.
Kekurangannya
adalah: (1) membutuhkan guru yang berdedikasi tinggi terhadap pembelajaran,
karena sebelum mengajar harus mempersiapkan materi dan menguasai komputer
powerpoint, (2) pembelajaran membutuhkan waktu yang lama dalam menyampaikan
materi karena siswa diberi kebebasan merumuskan materi menurut caranya sendiri
dengan eksplorasi dan elaborasi, (3) proses belajar mengajar
mengalami kesulitan apabila sekolah tidak memberi dukungan sarana dan
prasarana.
Cara
mengatasi kelemahan tersebut adalah: (1) guru harus menguasai komputer
powerpoint, (2) guru mampu menjadi motivator untuk mengembangkan potensi
siswanya, (3) guru harus memahami materi
sebelum mengajar dan menyiapkan mental siswa, (4) sebelum memulai pembelajaran
diharapkan siswa sudah diberi petunjuk penggunaanmultimedia interaktif, (5) menambah jam pelajaran agar siswa lebih leluasa
berekplorasi dan berelaborasi.
3. Rancangan Produk
Multimedia Interaktif ini dibuat dengan menggunakan powerpoint dan dengan bantuan beberapa
program lain seperti Visual Basic Aplication (VBA), Photoshop,
dan Total Video Convert untuk mengedit gambar maupun
suara. Multimedia pembelajaran interaktif powerpoint ini dapat dioperasikan
dengan menggunakan dengan komputer office 2007 yang telah diinstal powerpoint.
Cara menggunakannya cukup mudah, yaitu dengan mengklik menu tombol yang
disediakan dan juga menggunakan klik tanda anak panah ke bawah atau enter. Langkah pertama, buka
tampilan CD powerpoint, klik maka akan tampil desain pembelajaran, setelah itu
tekan F5 dan klik enable this contens, maka multimedia siap dijalankan. Klik
menu-menu pada tombol desuai keinginan.
Draft awal
produk multimedia interaktif dengan project sampul, screen description interface merupakan halaman yang pertama
kali diakses seperti Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Tampilan Interface Sampul
Bacground gambar lingkungan alam, Color Scheme gambar
warna pelangi, text atribute logo Provinsi Jawa Tengah dan Tut Wuri Handayani,
Judul, Masuk, merupakan tombol masuk ke aplikasi. Projec yang kedua apersepsi, screen description interface apersepsi ini merupakan
halaman kedua, yang berisi video tentang menu utama seperti Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Tampilan Interface Menu Utama
Bacground gambar
langit-langit, petunjuk penggunaan, kurikulum, materi, evaluasi, profil untuk
ke identitas pembuat, daftar pustaka untuk ke menu daftar pustaka, tutup untuk
mengakhiri program. Langkah ketiga project petunjuk, screen description interface petunjuk ini merupakan halaman
ketiga, yang berisi penjelasan pilihan menu dengan suara narator.
Gambar
3.3 Tampilan Interface Petunjuk
Screen
description interface materi berisi
uraian materi bangun ruang seperti Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Tampilan Interface
Materi
Bacground
pelangi, uraian singkat materi bangun ruang. Panah ke kiri tombol kembali,
panah ke kanan materi berikutnya. Project
kelima Submateri. Screen description interface
Sub materi ini menguraikan materi volume kubus.
Gambar 3.5 Tampilan Interface Sub Materi
Bacground
langit-langit, color scheme biru, putih (berwarna). Tanda
untuk ke menu seterusnya. Tanda
untuk menuju ke menu sebelumnya. Project
ketujuh adalah evaluasi. Screen description interface
latihan soal, merupakan halaman untuk menguji pemahaman siswa. Latihan soal
dengan menggunakan triggers dan Visual Basic Aplication (VBA).
Gambar 3.6 Tampilan Interface
Latihan Soal
4.
Proses Pengembangan Produk
Prosedur
yang diadaptasi tersebut meliputi lima tahap yaitu: (1) analisis, design, development, implementation, dan evaluation. Langkah pertama dari pengembangan
multimedia ini dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan
dilakukan dengan cara observasi kebutuhan keadaan nyata di lapangan dan melalui kajian
pustaka. selain itu juga diadakan kajian pustaka dari penelitian-penelitian yang
sudah ada sebelumnya untuk memperkuat teori dan kenyataan.
dalam
merealisasikan penggunaan powerpoint sebagai multimedia pembelajaran interaktif
diperlukan analisis kepada para penggunanya meyangkut kemampuan dan kesulitan
penggunaan multimedia ini. Dari analisis ini dapat disimpulkan layak tidaknya powerpoint sebagai multimedia
pembelajaran interaktif bangun ruang.
Desaign mencakup desain konten materi dan desain konten media. Desain konten materi
meliputi:
identitas, standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi pokok, strategi
pembelajaran, rancangan evaluasi, sumber
bahan, dan tujuan. Desain konten media berupa alur (flow chart)
dan story board dari media yang dikembangkan. Alur merupakan bagian-bagian media dan
navigasi antar bagian. Storyboard merupakan serangkaian sketsa suatu
urutan (alur cerita) elemen-elemen multimedia.
Devolopment merupakan tahapan produksi media
sesuai desain yang direncanakan melalui assembling (perakitan) berbagai
elemen yang siap digunakan. Langkah-langkahnya: (1) material collecting, pengumpulan bahan,
animasi, audio, grafik, foto, audio, dan lain-lain, (2) assembly, pembuatan aplikasi
berdasarkan storyboard, flowchart, struktur navigasi, atau objek yang
berasal dari tahap desain, (3) testing, dilakukan testing secara modular untuk memastikan
apakah hasilnya seperti yang diinginkan.
Implementation merupakan upaya
menggunakan multimedia pembelajaran interaktif powerpoint untuk siswa pada
materi bangun ruang. Dari penggunaan ini akan diketahui kebermanfatan dan
kelayakan multimedia ini dalam pembelajaran.
Evaluasi
terhadap media pembelajaran dilakukan dengan dengan cara validasi oleh ahli materi dan ahli media untuk mengkaji kualitas media. Selain
dengan validasi ahli, evaluasi juga dilakukan dalam bentuk ujicoba terbatas dan
ujicoba luas
oleh pengguna. Hasil dari validasi ahli dan uji coba dijadikan bahan untuk
perbaikan multimedia Powerpoint.
5. Implementasi Dalam Pembelajaran
Analisis data kuantitatif
dan deskriptif berasal dari hasil tes matematika materi bangun ruang dari 24 siswa saat sebelum
tindakan, siklus I, dan siklus II. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan
diketahui ketuntasan hasil pembelajaran bangun ruang
siswa kelas 6 saat sebelum tindakan 29,17%, siklus I mengalami peningkatan 37,50% sehingga pada siklus I ketuntasan belajar
siswa 66,67%, dan pada siklus II meningkat 25% sehingga ketuntasan belajar
siswa pada siklus II mencapai 91,67%.Untuk mengetahui
berhasil atau tidaknya kegiatan peneliti membandingkan hasil tes evaluasi yang
diberikan pada prasiklus, siklus I dan siklus II yang hasilnya dapat dilihat
pada tebel 3.1.
Tabel 3.1.
Rekapitulasi Pengelompokan
Nilai Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
No.
|
Ketuntasan Belajar
|
Nilai (X)
|
Kondisi awal
|
Siklus I
|
Siklus II
|
||||
Jml
|
%
|
Jml
|
%
|
Jml
|
%
|
||||
1.
|
Belum Tuntas
|
< 70
|
17
|
70,83
|
8
|
33,33
|
2
|
8,33
|
|
2.
|
Tuntas
|
³70
|
7
|
29,17
|
16
|
66,67
|
22
|
91,67
|
|
Jumlah
|
24
|
100
|
24
|
100
|
24
|
100
|
|||
Nilai tertinggi
|
88,0
|
100,0
|
100,0
|
||||||
Nilai terendah
|
32,0
|
44,0
|
68,0
|
||||||
Rata-rata
|
53,67
|
73,63
|
84,67
|
||||||
Berdasarkan tabel 3.1 perbandingan hasil
pembelajaran dapat dijelaskan bahwa pada kondisi awal ada 17
siswa (70,83%) yang belum tuntas karena mendapat nilai di bawah KKM, sedangkan 7
siswa (29,17%) telah tuntas karena mendapat nilai di atas KKM. Nilai tertinggi
yang dicapai 88,0 dan nilai terendahnya 32,0. Karena terdapat 70,83% siswa yang belum tuntas maka
diadakan tindakan perbaikan pembelajaran.
Pada evaluasi Siklus I terlihat peningkatan pembelajaran siswa
dibanding kondisi awal, 16 siswa (66,67%) mencapai KKM, sedangkan 8 siswa
(33,33%) memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai tertinggi yang dicapai siswa
adalah 100,0 dan nilai terendah 44,0. Dalam Siklus II nilai terendah yang
diperoleh siswa 68,0 dan nilai tertinggi 100,0, sedangkan ketuntasan hasil
belajar siswa 91,67%, dan yang belum tuntas 2 siswa (8,33%).
4.1 Pembahasan Hasil Implementasi
Proses pembelajaran sebelum penelitian dilakukan hanya memanfaatkan
buku sebagai sumber belajar dan metode yang digunakan hanya ceramah, sehingga
siswa merasa bosan dalam pembelajaran karena mengingat banyaknya materi yang
dihafalkan. Belajar yang paling baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh,
semua indera, menghormati gaya belajar individu lain dengan cara-cara belajar
yang berbeda. Guru berperan sebagai fasilitor, motivator serta pembimbing bagi
siswa. Guru memberikan arahan-arahan kepada siswa tentang pembelajaran.
Tindakan pada siklus I tampak inovasi
pembelajaran bangun ruang
berbantuan multimedia interaktifsangat efektif mempengaruhi pemahaman
siswa pada materi yang dipelajarinya secara kongret. Siswa dapat melakukan eksplorasi, menjelajahi untuk menemukan
pemahaman materi bangun ruang yang dijelaskan sebagai berikut: 1) melalui
diskusi siswa memahami konsep dasar bangun ruang
dan meneladani semangat kebersamaan dalam proses penyimpulan,
2) melalui elaborasi siswa memahami karakteristik benda-benda beruang/berongga, 3) siswa
bereksplorasi tentang bangun ruang sehingga pengetahuan
mereka luas karena melihat langsung ilustrasi benda-benda yang dijelaskan dalam
tayangan multimedia interaktif, 4) dengan tanya jawab siswa
memahami materi bangun ruang. Pada bagian
ini siswa mampu menjelaskan kubus, balok, prisma
segitiga, tabung, dan kerucut.
Pada
siklus II, terjadi perubahan sikap dan keterampilan belajar berupa keberanian
siswa mengungkapkan pendapatnya dengan menggunakan catatan singkat dan
ringkasan. Dalam bersikap siswa sudah tidak malu-malu untuk menyampaikan hasil
temuannya. Para siswa sebagian besar berani tampil di muka kelas untuk
presentasi karena siswa yakin hasil pekerjaannya tidak salah. Siswa dapat
melakukan eksplorasi dan elaborasi maksimal dengan berbantuan multimedia interaktif, guru
tinggal memberikan ulasan singkat dan penguatan.
6.
Simpulan dan Saran
6.1. Simpulan
1)
Multimedia
pembelajaran interaktif powerpoint yang dikembangkan melalui analysis, design, development, implementation, dan evaluation sangat bagus digunakan di sekolah dasar pada pelajaran
matematika topik bangun ruang.
2)
Penggunaan multimedia
pembelajaran interaktif powerpoint pada pelajaran
matematika topik bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga
ketuntasan balajar mencapai 91,67%.
6.2. Saran
Berdasarkan simpulan dapat disarankan
sebagai berikut.
1) Guru
sebaiknya membuat
multimedia pembelajaran interaktif powerpoint untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada pelajaran matematika topik bangun ruang.
2) Guru harus berkreasi membuat karya-karya inovatif pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang berguna dalam upaya ikut ambil
bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang berakhlak dalam imtak dan
cerdas dalam iptek.
DAFTAR PUSTAKA
Asikin, Moh,dkk.
2009. Cara Cepat & Cerdas Menguasai PTK. Semarang: Manunggal Karso.
Lee, W. W. & Owens, D. L. 2004. Multimedia-based instructional design:
Computer-based training, web-based training, distance broadcast training,
performance based solution (2nd ed). San Francisco: Pfeiffer A Wiley
Imprint.
Susilana R. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: Wacana
Prima.
Syah, Muhibbin.
2009. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Setyo. 2012. Pembelajaran Matematika di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Winataputra,
Udin. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Universitas Terbuka.
silakan Bapak/Ibu mencoba
BalasHapus