Senin, 23 November 2015

PENINGKATAN KONSEP BACA DAN TULIS AWAL BAHASA INDONESIA DENGAN MEDIA KOTAK KARTU HURUF PADA SISWA KELAS 1 SD 1 BULUNGKULON KUDUS TAHUN 2013/2014




PENINGKATAN KONSEP BACA DAN TULIS AWAL BAHASA INDONESIA 
DENGAN MEDIA KOTAK KARTU HURUF PADA SISWA KELAS 1 
SD 1 BULUNGKULON KUDUS TAHUN 2013/2014

 Oleh
SRI MIATI
SDN 1 Bulungkulon, Jekulo, Kudus


ABSTRAK


Potensi siswa SD 1 Bulungkulon Kabupaten Kudus relatif baik tetapi hasil belajar Bahasa Indonesia belum maksimal mencapai batas belajar, yaitu 7,5. Rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas 1 SD 1 Bulungkulon ini akan ditingkatkan dengan menggunakan media kotak kartu huruf, Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan penguasaan konsep baca tulis siswa kelas 1 SD 1 Bulungkulon pada mata pelajaran bahasa Indonesia, mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media kotak kartu huruf, dan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media kotak kartu huruf pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas 1 SD 1 Bulungkulon Tahun 2013/2014, dari bulan Januari sampai dengan April 2014. Penelitian ini melalui tiga siklus dengan tiga pokok bahasan. Penelitian disahului dengan observasi awal, diskusi perencanaan tindakan dan ditindak lanjuti dengan implementasi tindakan, observasi dan refleksi. Hasil pelaksanaan dievaluasi dalam refleksi untuk menyusun rencana perbaikan yang diikuti pelaksanaan, observasi dan refleksi tahap berikutnya, sampai tiga siklus. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan penguasaan konsep baca tulis dengan indikator hasil belajar dalam aspek baca tulis (dari 6,53 menjadi 8,475), memang secara umum penggunaan media kotak kartu huruf memerlukan waktu agak lama, dan akan memperoleh keuntungan; guru dan siswa aktif menyiapkan pembelajaran, guru dan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, porsi latihan soal relatif lebih banyak sementara waktu mencatat berkurang, kebiasaan belajar untuk meningkatkan hasil belajar meningkat, dan dapat menimbulkan rasa senang, percaya diri, dan sikap mandiri. 

Kata kunci : Penguasaan Konsep Baca Tulis, Media pembelajaran Kotak Kartu huruf




PENDAHULUAN

Hasil belajar bahasa Indonesia di kelas 1 SD 1 Bulungkulon belum menggembirakan. Rata-rata nilai bahasa Indonesia pada ulangan akhir semester 1 hanya ± 4,62. Daya serap siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia masih dibawah rata-rata (laporan guru kelas) tercatat nilai terendah Bahasa Indonesia 2,78 dan tertinggi 8,56. Kenyataan ini menunjukkan belajar siswa belum maksimal, kemampuan belajar hiterogen, minat terhadap pelajaran Bahasa Indonesia rendah, akibatnya pelajaran Bahasa Indonesia tidak disukai oleh sebagian besar siswa. Hal ini sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil pembelajaran bahasa Indonesia.
Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa guru, harus mencari solusi terbaik dalam pembelajaran. Terlebih lagi untuk pembelajaran bahasa Indonesia awal di kelas I (satu) Sekolah Dasar (SD), guru dituntut untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan disertai improvisasi, kreasi, menarik dan menyenangkan. Hal ini harus dilakukan karena siswa kelas I (satu) jiwanya masih ingin bermain-main, selalu cari perhatian guru. Guru harus dapat menanamkan baca tulis awal dan Bahasa Indonesia dalam suasana bermain dan menyenangkan, sehingga siswa merasa bahwa belajar Bahasa Indonesia itu tidak sulit.
Salah satu cara untuk pembelajaran dalam rangka penanaman konsep baca dan tulis awal, adalah dengan media kotak kartu huruf. Menurut pengamatan guru kelas I (satu) alat peraga ini sangat efektif untuk mencapai tujuan penanaman konsep Baca dan tulis awal. Namun masih perlu dibuktikan apakah benar kotak kartu huruf dapat membangkitkan minat siswa kelas I untuk belajar bahasa Indonesia pada membaca dan menulis awal? Dan apakah kotak kartu huruf efektif untuk menanamkan konsep baca dan tulis awal?
Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa perlu diadakan penelitian terhadap penggunaan media kotak kartu huruf dalam mencapai tujuan konsep baca dan tulis awal di kelas 1 SD 1 Bulungkulon.
Rumusan masalah penelitian tindakan kelas ini adalah : Apakah dengan menggunakan media kotak kartu huruf dapat meningkatkan pemahaman konsep bahasa Indonesia pada baca dan tulis awal siswa kelas 1 SD 1 Bulungkulon.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 1 SD 1 Bulungkulon pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas 1 SD 1 Bulungkulon dengan menggunakan alat media kotak kartu huruf, dan mengetahui bagaimana efektivitas media kotak kartu huruf pada mata pelajaran Bahasa Indonesia agar lebih menarik minat siswa.
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak terkait. Bagi guru : memberikan pengalaman langsung bagaimana guru mengetahui tingkat efektivitas dan keberhasilan pembelajaran, untuk mendapatkan bagaimana guru harus memilih media pembelajaran secara tepat.

KAJIAN TEORI
1.      Pengertian Membaca
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menterjemahkan simbol tulis (huruf) kedalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berfikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif. Pengenalan kata dapat berupa aktivitas membaca kata-kata dengan menggunakan kamus menurut Crowley dan Mountain (1995) yang dikutip oleh Farida Rahim (2005:2).

2.      Pengertian Menulis
Menulis adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan proses berpikir, untuk mengungkapkan gagasan atau pikiran secara logis dan sistematis dalam bentuk tertulis. Menulis adalah mencurahkan gagasan secara tertulis sehingga terjadi interaksi atau tersampaikannya gagasan antara penulis dengan pembaca. Menullis merupaka suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menulis merupakan suatu ketrampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi  tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain (Tarigan 1983:3).

3.      Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut Sadiman (1993 : 7) media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehinga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi adalah materi. Sebagai siswa tujuan belajar adalah mendapatkan sebanyak mungkin cahaya; melalui interaksi, hubungan dan inspirasi agar menghasilkan energi cahaya.

4.      Media Kotak Kartu
Media pembelajaran yang cocok untuk menanamkan konsep baca tulis permulaan dikelas I (Satu) SD 1 Bulungkulon adalah menggunakan kotak kartu huruf. Kalau dilihat dari bentuk dan jenisnya termasuk media pembelajaran Model Tiruan (tiruan huruf).
Manfaat media kotak kartu huruf pada baca tulis di kelas permulaan, adalah: (a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, (b) menimbulkan kegairahan belajar, (c) memungkinkan interaksi yang lebih secara langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan, (d) memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya (Sadiman, 1993:17).

5.      Langkah-langkah Penggunaan Media Kotak Kartu Huruf
a.       Lingkungan belajar yang tepat, dengan cara ciptakan suasana yang nyaman dan santai,
b.      Guru menyediakan sebuah kotak yang berisi barisan huruf-huruf, kemudian guru membuka kotak dan diambil bermacam-macam huruf satu persatu. Kemudian guru mengambil beberapa gambar.
c.       Kemudian guru menyuruh salah satu siswa untuk mengambil dua buah gambar dan kartu huruf tersebut, kemudian ditempelkan pada papan tulis dan guru mengajak siswa untuk membaca tulisan dibawah gambar tersebut, kemudian guru menulis kata tersebut di papan tulis. Pelaksanaan ini dilakukan secara berulang dan terus menerus.
Langkah yang dilakukan peneliti disini dilakukan hanya untuk menanamkan konsep baca dan tulis tingkat awal di kelas 1 (satu) SD. Penanaman konsep itu meliputi mengenal huruf, membaca dan menulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar